Butter Milk, the SEXY.FATTY.GRUMPY.bunny
Tersebutlah seekor kelinci gendut berusia 2 tahun bernama Butter Milk. Jangan tanya kenapa namanya bisa begitu. Ia pun tak mengerti. Mungkin tuannya memiliki alasan tertentu yang tak ia mengerti. Jelaslah! Bahasa mereka berdua beda. Ibaratnya para pekerja menara babel.
Dalam 2 tahun yang panjang ini, umur kelinci betina itu bisa dikatakan sudah tua. Bulunya yang perpaduan coklat-putih mulai sering rontok. Ia juga mulai malas bergerak. Apalagi sejak datangnya si kelinci baru, Milo. Ia merasa diduakan. Mulai tergantikan. Dan tabiatnya yang pemarah menambah cepat proses penghapusan dirinya.
Hari itu ia seperti biasa sedang tidur di parit pendek di halaman depan. Udara yang panas membuat bulu-bulunya yang tebal rontok. Napasnya memburu cepat karena kepanasan.
Siang yang tenang. Beberapa kendaraan lewat namun tak dipedulikannya. Lalu tiba-tiba, sebuah suara keras menggelegar memecah damainya hari.
"IIHH! LIAT DEH! KELINCINYA GEDE BANGET!!"
Butter terkejut. Telinganya yang panjang segela berdiri awas. Matanya membelalak. Lebih banyak suara lagi yang berdatangan. Lebih banyak orang...banyak teriakan....
Ia bangun dari parit. Berdiri siaga.
* * *
Waduh, pikirku kesal. Kulihat segerombolan anak kecil--kira-kira berusia 6 sampai tujuh tahun berdiri di depan pagar rumahku. Suara-suara mereka yang berisik langsung mengusik emosiku, dan ketidaksukaanku pada anak kecil kembali muncul. Ya, aku tidak begitu suka anak kecil. Aku anak tunggal. Tidak pernah merasakan punya adik atau kakak. Aku juga tak begitu tertarik untuk memiliki salah satunya.
Para anak-anak itu menatap sesosok besar berwarna coklat di halaman. Kuikuti arah pandang mereka. Ah, Butter.
SIAL! Si Butter kan sudah sering ke halaman, kenapa baru sekarang mereka lihat?? Apa selama ini ia kurang besar?? Apa ini kelinci pertama yang pernah mereka lihat? Mengapa mereka harus menjadi begitu berisik? IYA, DIA BESAR, DIA GENDUT. Nah! Sekarang mereka menghebohkan soal dia yang makan rumput. MEMANGNYA KELINCI BIASA MAKAN APA?? KENARI??
Mereka mulai tertarik.
Keesokan harinya mereka datang lagi.
Juga besoknya.
Ada kalanya seminggu penuh mereka menghilang. Atau lima hari...atau bahkan sebulan hidupku damai.
Namun bila mereka datang.....BERISIK!! HIH!
Itulah mengapa aku sangat membenci anak kecil.
Kasihan Butter. Apa ia merasa terganggu?
* * *
Wah, anak-anak itu datang lagi, pikir Butter senang. Dilihatnya wajah mereka yang gembira, penasaran, serta bersemangat melihat sosoknya.
Aku diperhatikan lagi.
Ada yang senang melihatku melakukan apa saja.
I'm still the boss...
Cerita ini, yaitu bagian akhir, adalah fiktif. Gw ga bisa bahasa kelinci, dan gw ga pernah tau perasaan si boss soal fansnya itu. YANG JELAS....gw bete sumpe sama anak2 itu. Awalnya sih masi gw ladenin, tapi mereka udah mule nanya pertanyaan yang aneh2 pada gw soal si butt (contoh: 'kaka, si bater suka main di selokan ga?' ato 'kaka, si bater gede banget. segede jerapah, HAHAHAHAH!')
IYA, GW TERGANGGU BANGET SAMA HAL ITU!
BERISIK!
Cih.
0 comments:
Post a Comment