Di suatu sore yang biasa, di hari Rabu yang biasa.
Kembali melewati rute yang sama. Pasar Modern, berbelok, pohon rindang di sudut, angkot-angkot yang sedang parkir. Tanjakan curam yang sama, gundukan yang sama, suara dari Masjid yang sama.
Aku duduk lagi di meja komputer. Menghiraukan urusan mandi atau bersih-bersih lainnya. Menyalakan komputer, lalu duduk dan mulai terbenam dalam duniaku sendiri.
Kapan terakhir kali kejadian ini berlangsung?
Dua tahun yang terasa sangat lama. Dua tahun aku melupakan tradisi ini, namun dalam hitungan detik aku kembali teringat.
Siang hari di BSD yang menenangkan. Ritual sepulang sekolah yang sama dalam rumah yang sama. Dulu, seragamku akan bertebaran dimana-mana tanpa kupedulikan lagi. Langsung mengenakan pakaian rumah seperti sekarang, namun kini yang bertebaran adalah jeans dan tas kuliahku.
Aku menengok ke belakang, ke halaman berumput hijau yang dimandi sinar matahari sore yang khas itu. Kucingku tertidur di atas keset, lupa untuk mengeong dan minta makan padaku.
Sama seperti dulu, hanya saja dulu dengan kelinci.
Apa pikirku ketika aku melewati jalan itu dulu? Pernahkan aku berpikir bahwa suatu hari nanti ritual ini akan sangat kurindukan? Akankah aku tahu bahwa kelinciku akan hilang? Akankah aku memiliki gambaran bagaimana rumitnya dunia kuliah?
Kurasa tidak.
Berjalan kaki, atau sambil naik sepeda, yang kupikirkan hanyalah makan siang apa yang sudah tersaji. Lelucon bodoh yang baru saja membuatku tertawa sampai menangis. Adik kelasku yang lucu. Guru atau pelajaran yang menyebalkan.
Atau terkadang, sejauh esok hari. Tentang tugas atau ujianku yang menanti.
Suatu sore yang sama, dipisahkan sepasang tahun.
Dari sepasang tempat antah berantah.
Untuk pulang.
0 comments:
Post a Comment