Hikajat Seboeah Bajaj

on Tuesday, January 15, 2008
Di hari yang panas ini, saya ingin membahas banyak tentang bajaj.

Hal pertama yang bisa saya katakan tentang bajaj: TANGGUH! Yep, bajaj adalah kendaraan paling kuat! Kuat disini dalam artian paling tahan dengan panas, dan busuknya lalu lintas Jakarta. Mungkin nasib bajaj di tanah leluhurnya sana, India, jauh lebih beruntung, namun harus saya diakui, bajaj jakarta adalah kendaraan paporit saya.

Bajaj hampir selalu melanggar. Perbandingan melanggar dan tidaknya bajaj adalah 90: 10. Hal ini sangat menguntungkan, terutama ketika saya smp dulu, dimana jarak rumah dan sekolah hanya 5 menit, namun masih saja saya suka telat. Dalam hal ini, bajaj tentu saja menguntungkan saat harus melewati lampu merah Harmoni yang iseng itu (merahnya lama, ijonya bentar banget). Alhasih, tak pernah sekali pun saya tercatat di kartu keterlambatan.

Bajaj itu susah rusaknya. Saya sudah sering menjadi saksi dari hal ini. Biasanya, ciri2 dari bajaj yang kita tumpangi berada diambang keeroran adalah bajaj tersebut mulai melambat ‘greng’nya.

GRENGGGGGRENGRENGRENGRENGRENGRENGRENGGGGENGENGENGENG…..gengengengenge….gerrrrgerrrr……rrrrr….rrrrrrr…..trek.

Okay, you’re in trouble. Tapi tenang ajah, jek! You are riding in a strongest vehicle in Jakarta, so you don’t need to worry!

Pertama, abang tersebut akan merutuk sebentar.
Kedua, si abang akan berusaha menghidupkan lagi mesinnya dengan menarik tuas hitam di sebelah kiri. Jika berhasil, maka bajaj anda sudah aman. Jika dalam berapa tarikan si bajaj masih mati, anda harus bersabar sedikit, sebab si abang akan memasuki tahap ketiga.
Ketiga, si abang akan turun dari bajajnya. Nggak pake buka pintu. Langsung lompat, syuuut!
Keempat, si abang akan membuka tempat duduknya, menengok mesin yang terletak tepat dibawah pantatnya. Sambil menunggu, saya sarankan anda supaya memiliki rasa empati dengan membayangkan betapa menderitanya pantat si abang duduk diatas mesin panas seharian.
Keempat, si abang akan memeriksa mesinnya. Ada berbagai masalah yang bisa terjadi, namun saya hanya akan membahas yang paling sering.
Kelima, si abang akan mulai membuka sebuah kotak di sebelah kiri setirnya, tempat ia biasa meletakkan duit, bohlam bekas/baru, serta segala macam kunci2 mekanik.
Keenam, si abang akan menarik keluar salah satu dari kunci2nya.
Ketujuh, si abang akan mengutak-atik mesinnya sebentar, krotak! sana krotak! sini…. Putar dikit….Nah!!
Kedelapan, si abang akan menarik keluar busi bajajnya. Bila anda perhatikan, busi itu berasap.
Kesembilan, si abang akan meniup2 busi tersebut, kemudian mengambil amplas dari kotak ajaibnya, dan mulai mengampelas busi itu dengan gaya Michaelangelo Bunarotti mengampelas patung pria telanjangnya. Sret, sret, sret….fuh-fuh…sret, sret, sret…FUUUUUH!!! *sambil ditiup gituuu*.
Kesepuluh, si abang akan memasang kembali businya. Mesin ditutup kembali, abang duduk kembali. Saya sarankan sebaiknya anda mulai menyilangkan jari sekarang.
Kesebelas, si abang akan menarik tuas hitam lagi.
Keduabelas, mesin masih agak bandel. Sebaiknya anda mulai berdoa.
Ketigabelas, MESIN MENYALA!!!! Sekarang anda bisa bernapas lega dan mengsms teman anda (bila anda sedang ditunggu seseorang) bahwa anda akan tiba sedikit lebih telat. Ohya, jangan lupa mengembalikan posisi jari anda ke semula, atau tujuan anda bisa berubah…


Bajaj=jalan pintas. Ya, dengan naik bajaj, anda bisa menemukan banyak jalan pintas yang tidak anda ketahui sebelumnya. Namun sebaiknya anda hati2, karena jalan2 tersebut biasanya adalah jalan satu arah, atau bahkan verboden, dan bajaj anda telah melanggar kedua rambu tersebut.

Bajaj=truk. Ingin pindah rumah? Tidak perlu sewa truk atau agen pindahan. Anda cukup berdiri di pinggir jalan, dan melambaikan tangan ke arah kendaraan berwarna orens beroda tiga yang sedang lewat. Dengan remnya yang pakem, bajaj akan membawakan barang anda, seberapa besar pun itu. Bisa diikat di atap, di samping, di belakang, ditaruh di dalam, di taruh di sebelah si abang, bahkan kalo bisa ditaruh didepan, si abang pun akan mau saja. Asal sebelumnya diberi kamera dan LCD untuk melihat jalan, saya rasa….

Mesin bajaj=mesin jeep. Orang biasa menggunakan jeep untuk medan2 berat. Sebenarnya bajaj juga bisa. Medan berat disini dalam artinya jalanan rusak. Mungkin anda akan sendikit menderita akibat shockbreaker bajaj yang sudah doll dari kapan tau, namun percayalah anda bisa sampai di tujuan tanpa banyak hambatan.

Bajaj kuat nanjak. Hal ini sudah terbukti dengan pengalaman pribadi saya. Saya dan tiga orang teman saya yang lain naik dalam satu bajaj, dengan rute juanda-matraman, dan melewati fly over senen. Sesaat sebelum si abang menanjak, ia tampak bingung. Naikkah? Atau lewat bawah saja? Si abang lalu membuat keputusan berani, setelah mendapat anggukan PD dari bajajnya, untuk lewat atas saja. Saya mulai tertawa. Di kepala saya terus terbayang nasib kami bila bajaj ini sampai mundur. Ketiga teman saya yang lain mulai mencondongkan badan ke depan, berharap dengan begini mereka dapat membantu si bajaj dalam pendakian mautnya. Saya masih terus tertawa. Cekikikan kaya kerasukan kuntilanak besuara gita gutawa. Ketika si bajaj telah sampai ke puncak tertinggi, barulah saya bisa berhenti dan ketiga teman saya bernapas lega sambil kembali duduk bersandar. Saya lalu meminta tiap orang menyumbang 5rebu (jadinya 20rebu gitu..) untuk dibayarkan pada si abang nantinya. Hal ini melenceng dari kesepakatan awal, yaitu 15 rebu (hal ini terjadi karena hanya saya saja yang menawar. Ketika melihat yang saya bawa ternyata tiga orang, si abang menaikkan harga dengan dalih tadi dia lupa matraman itu di mana…*dasar abang…*. Saya ngotot 15 rebu. Dengan wajah pasrah si abang terima saja), namun karena si abang dan bajajnya telah membuktikan kekuatan mereka, saya kasih saja 20 rebu. Toh si abang juga sudah memberi saya pengalaman tak terlupakan….

Bajaj vs. motor…..bajaj is the winner! Hal ini dalam soal nyelip2. Bajaj ternyata lebih berani dari motor. Sungguh kepercayaan diri yang patut dicontoh…

Sebenarnya masih banyak kelebihan bajaj yang lain, namun saat ini yang hinggap di kepala saya hanya ini saja. Bila nanti ketemu lagi, saya janji akan saya tambahkan.

Beberapa tips dari saya:
1. Abang bajaj yang tangguh adalah abang bajaj yang saat mengemudi menaikkan satu kakinya, duduknya rada miring, dan memiliki sebatang rokok yang diselipkan di kuping. Yang lain juga jago, namun mereka ini adalah yang terbaik.
2. Hati2 dengan abang bajaj yang setelah diberi informasi tujuan, menjawab “ayo,” dengan nada santai+menantang. Dia adalah abang bajaj yang akan melanggar semua rambu selama di jalan, dan membuat anda menahan napas karena kemampuan manuvernya!
3. Jangan coba2 ngobrol di bajaj, kecuali anda memiliki suara yang kuat dan keras. Kalau suara anda halus seperti nadia safira atau tidak jelas seperti ariel peterpan, sebaiknya anda diam saja.
4. Jangan coba2 mendengarkan musik apapun dari sumber manapun. Percuma saja, suara bajajnya tetap lebih keras!
5. Siap2 pantat sakit dan kaki panas.
6. Hati2, ada bajaj yang memelihara kecoa.
7. Sedia masker atau bahkan helm saat naik bajaj. Terutama bila tujuan anda melewati banyak lampu merah, dan daerah2 seperti terminal senen, dkk. Polusi yang bisa anda terima luar biasa, dan bisa berakibat jerawatan.
8. Jangan pernah coba membaca di bajaj. Getaran bajaj pas dibawah bor, jadi nggak bakal kebaca apa2. Malah beresiko kacamataan atau minusnya bertambah.
9. Anda bisa meminta bajaj berhenti kapan saja dan dimana saja. Jadi tidak usah ragu2. Bila ingin menyuruh bajaj berhenti, pastikan teriakan anda terdengan si abang bajaj.
10. Jangan pernah berharap anda bisa mengaktifkan vibra hape anda di bajaj. Kalah getaran, booo…
11. Jangan tidur di bajaj.
12. Pintar2lah menawar bajaj. Jangan mau kalah dari si abang.
13. Jangan lupa berdoa.

Sekian.
Salam saya: ENJOY BAJAJ!!


GeorgineBianca
Geloscopy-thirteen.

Pesta Tahun Baruan di Rumah Ima...part 2

on Monday, January 14, 2008
“Woi, udah taon baru belom, sih?”


Yak. Pertanyaan itulah yang mengganggu kegiatan ICIP gw yang keempat. Yang lain sontak melihat jam dinding. Menurut jam dinding sih udah, namun pemberitahuan lanjutan dari Ima bahwa jam itu kecepetan lima menit membuat kami masing2 menoleh ke hape sendiri. Ternyata jamnya juga beda2. Di jam tangan gw yang kecepetan 4 menit dari sekolah, udah jam 00.02. Yang lain malah ngomong kalo udah 23.59.

Perdebatan jam kami segera diakhiri dengan suara kembang api dhasyat dari luar. Di BSD memang lagi ada pesta taun baru di depan German Centre. Suara kembang api adalah tanda tahun baru. Kamipun dengan masih agak kaget mengucapkan selamat tahun baru satu sama lain. Yang masih membakar-bakar disuruh berhenti dulu. Beberapa orang melesat keluar untuk melihat kembang api yang indahnya asoy barosoy banget. Yang lainnya segera mengetik sms, sementara gw langsung menelepon rumah.

“Halo!”
“Halo!”
“Pa, selamat taun baru!”
“Iya, selamat taun baru juga.”
“Mana mama?”

“Ma, selamat taun baru!”
“Iya, selamat taun baru juga.”
“Mana Butter?”
…………………………………..

Sehabis keluarga terdekat ditilpon, gw pun menelepon opa gw di Makassar sana. Baru gw sadari belakangan kalo gw telat 1 jam untuk memberi selamat ke Makassar. Dasar…semuanya salah si GMT!!*halah*
Oma+opa gw ada di rumah. Om gw pergi. Menurut oma gw:

“Iya, itu Ommu lagi pergi dengan dia punya *piiiiiiiiiiiiiiiiiiip*”

Oma…oma…nggak baik ngatain calon mantuuuu…..

Mulailah kami makan.
Gw dah kenyang duluan.
Oke, yang lain makan dengan asik. Gw membuka botol mixmax gw yang ke-3. Setelah acara makan selesai, Timur memulai eksperimennya untuk mencampur berbagai minuman beralkohol yang dia bawa. Enak sih, Mur, yang pertama itu. Warnanya bagus…kaya whiskey. Tapi yang kedua….enak juga sih, Mur…tapi warnanya kaya kencing kambing yang terlalu hijau!!! Mana berbusa aneh gitu lagi,,,,

Nah, peristiwa baru terjadi.
Terjadi pada DW.
DW mabok.
Mabok sampe mukanya merah.
Merah sebadan-badan.

Kita semua ketawa. Gw ketawa sambil membuka botol mixmax gw yang ke-4. Sumpe, DW merah banget!! Hahahahahhahahahahahahhhahahahahaahahahha…!!!!!!
Yak, kita lalu menghabiskan waktu dengan ngobrol. Trus maen tepok nyamuk. DW kalah mulu. Maklum, mabok. Trus maen monopoli. Kocak habis!! Gara2 maen monopoli itu, akhirnya gw, Timur, dan Bimo begadang sampe jam 6. Dengan kejinya Bimo membuat gw dan Timur berutang sampe ratusan ribu. Ohya, yang begadang sampe jam 6 itu cuma kita bertiga loh! Yang lain dah bobo.

Jam 6 lewat dikit. Timur dah cape banget. Diapun pergi tidur disebelah cewenya, Angel. Bimo dah tiduran di karpet. Eva bangun. Matanya masih sayu gitu. Akhirnya gw nggak tahan. Gw masuk ke kamar Ima, mengambil tempat yang sebelumnya dipakai Eva, dan tidur. Sebelah gw Ima. Dia masih lelap….

Bangun-bangun, udah tinggal gw dan beberapa orang di kamar Ima. Posisi udah berubah, kecuali DW. Gw keluar. Angel udah tidur di sofa Ima, sementara Timur masih di tempat tidur. Bimo udah bangun. Elin juga. Pade udah berpindah ke karpet juga. Eva malah tidur lagi.

Tak berapa lama, semuanya bangun. Ga ada kerjaan, gw ngajak nonton dipidi. Pada mau aja. Akhirnya diputar dipidi December Boy…yang ada cowo gw ituh^^!
Damn, shit.
Gw nyesel nontonnya.
Cowo gw diajar grepe2 cewe.

Luckily, my mother come to the rescue (baca: gw dijemput). Gw pun selamat dari scene grepe2 itu. Pfeeewhh….

Ok.
That’s from my special new year party at Ima’s house.
Hope next year we’ll be able to do it again….dan lebih seruuuuu!!!



GeorgineBianca
Geloscopy-thirteen

Tahun Baruan di Rumah Ima...part 1.

on Saturday, January 12, 2008
Hhhaaaah, setelah sekian lama memendam berbagai hal untuk ditulis, akhirnya gw bisa mengeluarkan semua kenangan-kenangan yang sudah kacau kayak kabel dirumah gw kalo nggak diiketin bokap pake kabel-ties *tulisannya bener ga sih? Tau ah, bodo.*

Okeh, sesuai judul, gw akan mulai menceritakan pesta taun garu gw di rumah Ima. Ini adalah pesta tahun baru pertama dimana gw nggak merayakannya dengan keluarga, tapi dengan teman-teman. Hal terakhir terbukti lebih asoy.
Sebelumnya, gw sekali lagi bersyukur pada Tuhan. Kenapa? Soalnya menurut gw Tuhan telah membantu gw mengambil keputusan untuk merayakan taun baru ini dengan teman. Pas waktu itu, gw dan keluarga juga dapat undangan dari para sesepuh (baca: oma) di Kaplongan sana. Tapi atas pertimbangan bermacam-macam, seperti apakah gw akan punya teman ngobrol di sana (baca: sepupu yang seumur), dan berbagai macam bedak yang akan nempel di pipi gw akibat kebanyakan cipika-cipiki dengan para sesepuh tersebut, akhirnya gw putuskan ke rumah Ima ajah.

Maka begitulah. Rencananya kita mau bikin pesta be-be-ki (BBQ). Setelah seksi IPA dan IPS dengan lihai menghitung jumlah pengeluaran serta dana-dana lainnya, jadilah diputuskan tiap anak wajib memberi duid 40rebu. Pas akhir2 sih kayanya naik deh, tapi gw nggak tau.
Gw sendiri terbebas dari uang iuran itu, soalnya dengan semangat nyokap yang tinggi, dia mau nyumbang ayam 16 potong….sudah dibumbui pula! Mamiii….mamiii….

Maka, sepulang gereja, gw pun belanja dulu ke karfur (Carrefour), beli snack dan MIX-MAX 6 BOTOL!!! Huahahahahahahah!!!!!!!! Pas waktu itu mix-maxnya lagi ada paket beli dua dapat gelas satu, maka dalam waktu seketika, gw dapat pemasukan gelas yang banyak, hehehe….

Maka datanglah gw ke rumah Ima membawa ayam potong yang udah dibumbui, dan sekantung snack plus mixmax. Di rumah Ima ternyata ada Bimo dan Timur…dan tentu saja Mbaknya Ima. Ima dan Angel ternyata sedang gereja. Oh ya, satu lagi. Gw juga nyumbang panggangan.

Agak dodol ya…bikin pesta bebeki tapi nggak ada panggangan. Mana panggangan gw itu buat manggang sate dan ikan…

Oke, gw pun masuk. Tiba-tiba Bimo mengingatkan gw kalo dia tadi sms minta minyak tanah. Gw lupa. Hehehe. Maka, diambillah keputusan untuk pergi ke rumah gw dan mengambil minyak terkutuk itu. Gw dibonceng Timur dengan motor si Kenny, pria misterius yang ngekos di rumah yang sama dengan Ima, dan Bimo pergi nyantronin rumah gw dalam misi cari minyak. Sebelum itu kita ke pom bensin dulu. Issssiiiiii banggg!!!!!

Eeeh, ternyata punya ternyata…minyak gw tinggal dikit. Putar2 sektor 1, minyak takada. Yasud, kita pulang dengan bekal seperempat botol aqua minyak tanah. Sempat tercetus ide untuk memakai bensin (usul Timur). Tapi tentu saja tidak jadi. Mur, kita mau bakar daging, bukan rumah Ima…
Sampe rumah, ada satu makhluk lagi yang datang. Pade. Pade dengan matanya yang segaris dan kepalanya yang bermahkotakan sarang burung walet duduk dengan manis di karpet, tak lupa ekspresinya yang datar dan tatapan matanya yang nggak bisa diprediksi maknyanya (baca: nggak keliatan, wong matanya cuma segaris….).
Waktu berlalu, nongollah Ima dan Angel. Waktu berlalu lagi, muncul DW ditemani Elin…lalu Eva. Lengkaplah sudah. Kita pun mulai ngobrol dan tertawa-tawa.

Loh…manggangnya???

Iya, kita baru nyadar untuk manggang beberapa saat kemudian, pas udah mulai malem. Kitapun membuka kegiatan bakar-membakar dengan terlebih dahulu memasukkan arang ke panggangan sate gw (dan punya sapaaa lagi satunya), lalu menyiramnya dengan minyak tanah, dan dibakar dengan korek. Masuklah kita pada sesi berikutnya: kipass.
Tahap ini adalah tahap yang paling seru.
Tahap ini merupakan momen dimana masing2 orang mempertontonkan keahliannya dalam hal menggoyang selembar bambu tipis demi menyalakan api di panggangan. Karena api tak kunjung nyala (diakibatkan oleh level kita2 yang belum setara dengan abang tukang sate), kami terus menambahkan minyak tanah dan membakarnya lagi. Tepat saat minyak tanah sudah habis, barulah api menyala. Rasanya saat itu kami telah naik level dari Juru Kipas Raja (yang cuma menghasilkan angin sepoi2) menjadi Tukang Kipas Sate level Beginner.

Yak…bakar-bakarrrr….
Kipas….
Bakar…
Oles….

Dengan segera, rumah Ima terbagi menjadi 2 kubu:
Sisi Biru, diwakili Timur, adalah TUKANG BAKAR, dengan anggota: Bimo, Elin, DW, dan Pade.
Sisi Merah, diwakili Ima, adalah TUKANG MASAK, dengan anggota: Eva, Angel, Georgine.
Sedikit catatan: pada saat pembakaran terjadi, hujan deras mengguyur. Dengan itu saya mengajak kita semua untuk memberikan applaus panjang bagi para TUKANG BAKAR!!!

Beberapa daging selesai dibakar. Ayam gw juga ada yang udah dibakar. Gosong, booo…
Yaeyalah, namanya juga level Beginner…

Disinilah muslihat seorang Georgine terlihat.
Aroma daging yang sudah jadi sungguh menggoda. Dengan alasan mulia, yaitu ICIP2, gw beserta Angel dan Eva melakukan kegiatan ICIP.
ICIP satu….ICIP dua….ICIP tiga…
Ditengah2 menikmati gigitan terakhir pada ICIP tiga, kami bertaubat dan menyadari kelaknatan kami. Kami berhenti. Amin.

Ya…nggak benar-benar berhenti sih…

Ohya, Ima memasak sayur dan tahu. Mbaknya Ima….malah tidur. Ghoib.

YUPZ!!! Selesailah semua!!! Kegiatan bakar2 selesai, kegiatan masak selesai…kegiatan ICIP diminimalisir!!! Tibalah saatnya kami untuk menikmati hasil bakaran dan masakan kamiiii…..
Tapi, tepat pada saat itu….

Itu…..
ITUUUUUUHH……..!!!!

~to be continued~