Harley and Me

on Sunday, September 5, 2010
Hidup itu adalah persaingan.
Ga usah dibantah, karena ini benar. Mulai dari saingan tinggi badan, saingan berat badan, saingan peliharaan, saingan gede-gedean upil, jauh-jauhan meludah, gede-gedean bisul, sampe saingan kendaraan.

Biasanya, orang yang sudah super makmur memilih berkendara dengan mobil keren pula. Hal ini sering gw jumpai di kampus. Suka tidak suka, makin keren kendaraannya, makin besar respek--atau apapun--terhadap orang itu.

Trus suatu hari terlintas di pikiran gw...seperti ini:
Alkisah saya adalah anak tunggal Bill Gates (tapi tinggal di Indonesia, hahahaha) lalu tibalah saat gw kuliah, dan bokap gw tercinta bertanya gw mau dibeliin apa sebagai kendaraan.

TRING! GW PUNYA IDE!

Maka keesokan harinya....gw datang ke kampus menggunakan...
HARLEY-DAVIDSON! MUHUHUAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!!!!



atau ini


Gw datang ke kampus dengan Harley yang kayak gambar di atas, lengkap dengan kostum gaulnya: helm dengan sticker elang HD, jaket kulit dengan bordiran elang HD di punggungnya, celana jeans Lea atau Levi's ataupun celana kulit yang modelnya agak cutbrai (lebar di bawah), sabuk berkepala logo HD, sepatu lars atau boots yang kalo jalan berbunyi klotak-klotok, kaos tangan kulit hitam, kacamata hitam.
































Tidak lupa ada stiker "We are the yellow jackets" dan stiker makara merah si bagasi belakang si Harley.

Lalu gw dengan gaharnya pun segera berkendara ke kampus. Sampe di kampus, gw muter dulu depan lobby, menyapa teman-teman gw:

"Hei," atau "Guys," bisa juga berupa anggukan saja

(diucapkan sambil menurunkan kacamata sedikit, menaikkan alis sebelah, memonyongkan bibir sedikit, dan disertai gestur cool yang sangat dipaksakan. Nada suara juga agak diberat-beratkan)

Lalu gw pun memarkirkan kendaraan gw di parkiran mobil, karena dipastikan ga muat di parkiran motor.
Terus gw membuka helm sambil (berusaha) mengibaskan rambut, membuka jaket kulit dengan gerakan lambat, lalu berjalan masuk ke kelas disertai bunyi klotak-klotok.

INGAT: kacamata masih dipake, kaos tangan juga.

Sepanjang jalan ke kelas, gw menyapa teman-teman gw, junior, senior, dosen, karyawan, atau siapapun (sksd), masih dengan sapaan yang sama disertai ekspresi wajah dan nada suaranya.

Memberikan tepukan akrab di punggung Prof. Safri (dekan).
Menyapa Prof. Hik dengan anggukan.
Mengedipkan satu mata pada Bang Parul dan Bang Teddy.
Tos dengan Prof. Jimly.

Sampai di kelas, barulah gw membuka kacamata dan kaos tangan, lalu duduk sendirian di tengah-tengah sambil menaikkan kedua kaki gw ke atas kursi di depan.

Oh ya, tidak lupa gw juga sambil mengunyah permen karet Big Babol (2 biji sekaligus).
Plus tatto temporer di lengan kiri (yang baru dibikin tadi pagi di TIM).

Apakah gw membawa buku?
Apakah gw membawa alat tulis?
Tidak.
Semuanya minjem.

Lalu kelas pun berakhir. Tak satupun dosen berani melontarkan pertanyaan pada gw (nampaknya faktor sepatu sangat mengintimidasi).

Lalu dengan sapaan yang sama, gw pun pamit pada teman-teman gw dan pulang.
HD-nya gw starter.
Gw biarkan dulu lama, ceritanya lagi panasin mesin (emang HD perlu ya?), padahal cuma mau pamer suara dan dentuman khas HD.

Tak lupa memasang semua aksesoris kembali, dan gw pun jalan pulang.

Lewat Stasiun Tanjung Barat, ambil jalur kiri.
Belok kiri di perempatan.

TETOOT!
Gw lupa kalo HD itu terhitung MOTOR, dan ga boleh masuk TOL --> goblok.

Terpaksa gw lewat jalan biasa.

TETOOT!
Gara-gara kelamaan mejeng di kampus, gw baru jalan dari kampus jam 5 sore.
Yang adalah jam semua orang pengen cepat-cepat pulang karena udah bubaran kantor dan udah mau buka puasa.
Yang berarti jalanan SUPER MACET --> tolol.

Akhirnya gw terpaksa menunggu.
Kejebak macet dengan motor super gede yang duduknya aja harus ngangkang lebar, plus letak gagangnya yang tinggi....PEGEL.
Terus muka gw terpapar segala jenis debu, polusi, bau-bauan.
Ditambah kondisi cuaca yang tidak terduga...HUJAN.

Akhirnya gw tiba dengan selamat di BSD....jam stengah 8 malam. Kedua kaki dan tangan super pegel, muka gw udah tercetak dengan debu (yang bagian mata tetep putih karena terlindung oleh kacamata). Baju kucel, bau badan karena keringat (dan tertutup jaket), rambut lepek ketutup helm, kaki lecet karena boots masih baru, tangan keringetan karena sok pake kaos tangan, dan pantat panas kelamaan duduk.



Keesokan harinya, gw berangkat ke kampus nebeng teman, pulangnya juga nebeng atau naik kereta.
Si Harley-Davidson tercinta disimpan dengan rapi di garasi, hanya dikeluarkan pada hari Minggu atau kalo lagi ada event sama HD Club Indonesia.

TAMAT.


p.s.: kira-kira beginilah gw ke kampus

Terus ini tagline dan motto gw:


GRAOR!

0 comments: